Setelah saya lulus D3 Manajemen Informatika di salah satu Universitas negeri di Bali (UNDIKSA), saya sempat merasa bingung, apa saya mau melanjutkan kuliah lagi? atau kerja?. Saat itu saya bertanya kepada hati kecil saya “Kemana harus saya melangkah selanjutnya?”, kemudian seolah-olah hati kecil saya menjawab, kalau saya harus melanjutkan kuliah lagi. Namun, pada waktu itu saya bingung juga mau melanjutkan kuliah dimana? Karena pada waktu itu yang saya tahu, bahwa pendaftaran di universitas-universitas negeri sudah ditutup, dan saya juga waktu itu sempat mencari informasi-informasi kampus diwebnya masing-masing, dan saya mencoba untuk menghubunginya.
Banyak jawaban yang saya dapatkan, ada yang bilang kalau pendaftaran sudah ditutup beberapa hari setelah saya menelpon, bahkan ada yang bilang kalau universitas tersebut tidak menerima pendaftaran perorangan, maksudnya kalau saya harus mendaftar pada instansi atau perusahaan yang bekerja sama dengan universitas tersebut. Dari jawaban-jawaban itu tak satu pun ada jawaban yang menerima saya mendaftar di universitas tersebut. Jadi, pada waktu itu beberapa hari setelah lulus saya masih belum mendaftar di universitas yang saya impikan untuk melanjutkan kuliah saya.
Melihat teman-teman seangkatan saya yang sudah melanjutkan bahkan sudah ada yang bekerja, membuat saya termotivasi untuk melakukan sesuatu entah itu bekerja atau membuka usaha meski dengan kemampuan saya yang pas-pasan. Karena saya merasa bersalah sama orangtua jika saya setelah lulus D3 tidak ada kegiatan apa-apa, karena orangtua saya begitu semangatnya membiayai kuliah saya.
Kemudian, saat itu malam harinya saya merenung memikirkan apa yang sehasusnya saya kerjakan? Seolah-olah hati kecil saya kembali menjawab, “sebaiknya saya kerja dulu, untuk mengisi kekosongan waktu saya”, meskipun kerja kecil-kecilan yang penting sesuai dengan kemampuan yang saya miliki. Akhirnya, besok paginya saya bilang ke orang tua, kalau saya mau ke Denpasar ke kostan kakak saya sambil nyari-nyari lowongan pekerjaan. Kemudian orang tua saya pun mengijinkan saya untuk pergi ke Denpasar. Pada waktu itu saya yakin sekali dengan tindakan yang saya ambil dan berharap semoga tidak mengecewakannya, karena orang tua saya dengan mudah dan langsung mengijinkan saya untuk pergi ke Denpasar. Akhirnya, saya pun langsung berkemas-kemas
Sesampainya di Denpasar tepatnya di kost kakak saya yang di Nusa Dua, saya memulai memikirkan, dimana dan kerjaan apa yang harus saya cari?, kemudian malamnya saya browsing-browsing di internet, kemudian ada salah satu perusahaan web developer yang mencari seorang programmer, kemudian saya langsung menghubunginya. Kesempatan baik pun belum berpihak kepada saya, jadi lowongan kerja itu sudah ada yang mengisi. Kesana kemari ijazah dan berkas-berkas lainnya trus saya bawa untuk melamar kerja, tapi hasilnya masih tetep nihil. Berkesan juga keliling-keliling sendiri nyari pekerjaan, tapi yang paling berkesan dan yang tidak pernah saya lupakan yaitu ketika saya melamar kerja disalah satu stasiun tv swasta. Pada wktu itu saya tahu ada lowongan itu dari internet kemudian saya disuruh datang langsung mebawa surat lamarannya, besoknya pun langsung saya datangi tempat itu. Surat lamaran pun diterima, tapi yang menerima waktu itu receptionistnya tidak langsung ke bagian SDM nya, dan sesampainya dikost kakak, saya baru kepikiran kalau surat lamaran yang tadi saya serahkan itu, berisi sertifikat-sertifikat yang asli. Kemudian saya beritahu kakak saya tentang hal itu, kakak saya pun menertawainya dan langsung menelpon ibu di rumah. Saya pun hanya bisa tersenyum malu, mungkin itu pengalaman saya yang paling berkesan selama melamar-melamar pekerjaan.
Sambil menunggu panggilan, mungkin Tuhan sudah mulai tersenyum juga melihat usaha-usaha saya selama melamar pekerjaan. Akhirnya ada salah satu Owner Web Developer menawarkan lowongan kerja untuk saya sebagai programmer di tempat usahanya, dan di tempat itu saya dulunya pernah melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) selama 3 bulan. Dari PKL itu mungkin dilihat bagaimana kinerja saya selama PKL, hingga akhirnya saya di tawarkan untuk bekerja di tempat itu.
Saya pun membicarakan hal itu kepada pemiliknya langsung, untuk menanyakan kapan saya bisa mulai kerja?, dan saya sempat bingung juga ketika ditanya, Kamu mau minta digaji berapa perbulannya?. Karena ini kali pertama saya bekerja, untuk besar gajinya saya serahkan kepadanya untuk menentukan, dan saya pun digaji lumayan besar ditambah lagi uang makan setiap minggunya. Dua hari kemudian, tepatnya hari senin tanggal 17 Oktober 2011 saya sudah mulai bekerja di tempat itu. Kabar gembira ini saya langsung ceritakan kepada kakak dan orang tua saya di rumah, mereka pun semua ikut merasakan senang yang saya rasakan dan saya harap bagi temen-temen yang membaca pengalaman saya ini, juga ikut merasakan senang yang saya rasakan. Semoga ini bisa menjadi inspirasi untuk temen-temen semua.
Dari pengalaman saya selama melamar pekerjaan itu, pelajaran yang bisa saya petik yaitu “Yakinlah dengan sesuatu yang akan kita kerjakan, selalu berusaha untuk mengerjakannya, meskipun kadang ada hambatan-hambatan diluar dugaan kita dan yang paling terpenting berdoa lah memohon kepada Tuhan, agar apa yang kita kerjakan diberikan kemudahan untuk menyelesaikannya. Dan kita yakini kalau Tuhan pasti menolong dan melihat usaha-usaha yang kita lakukan. Selain itu lakukan pekerjaan itu dengan tulus dan iklas, karena apa yang kita kerjakan saat ini, hasilnya pasti akan kita nikmati sekarang atau nanti. Jadi, lakukan yang terbaik”.
Waw pengalaman yang menginspirasi karena sekarang saya juga berada di posisi anda ketika lulus kuliah dan pendaftaran alih jenjang Universitas sudah ditutup, pilihan keduanya ya bekerja.
BalasHapus