This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

30 November 2011

Sebelum Belajar Java - Apa Itu Objek?


Dalam pemrograma berorientasi objek, objek adalah entitas dasar saat runtime. Pada saat kode program di eksekusi, objek berinteraksi satu sama lain tanpa harus mengetahui detil data atau kodenya. Interaksi antar objek ini dilakukan menggunakan suatu message. Objek memiliki suatu siklus hidup, yaitu diciptakan, dimanipulasi, dan dihancurkan.

Sekarang yang menjadi pertanyaanadalah bagaimana menciptakan objek, memeriksa tipe objek, dan menghapus objek? Berikut ini adalah penjelasannya :

a. Menciptakan Objek
    Untuk menciptakan sebuah objek, maka operator yang digunakan adalah operator “new”. Contoh :

ContohKelas ck = new ContohKelas();
Atau
getData(new ContohKelas() );

b. Memeriksa Tipe Objek
Untuk mengetahui tipe suatu objek pada saat runtime maka dapat menggunakan fungsionalitas operator “instanceof”, operator ini akan mengembalikan nilai true jika tipe objek sesuai, dan akan mengembalikan nilai false jika tipe objek tidak sesuai.

c. Menghapus Objek
Java menggunakan teknik yang dikenal sebagai garbage collection untuk menghapus objek-objek yang sudah tidak diperlukan.dengen demikian, kita tidak perlu khawatir akan terjadinya kebocoran memori. Garbage collector mampu mengidentifikasi kapan suatu objek dialokasikan dan kapan ia tidak digunakan lagi.

Alasan Saya Kuliah Program D4

Tiga bulan sebelum kelulusan saya dari D3 Manajemen Informatika, saya mencoba mereview daerah disekitar saya untuk melihat lapangan-lapangan kerja yang tersedia untuk saya ketika lulus D3. Selain melihat lapangan kerja yang sesuai dengan bidang saya, saya juga mencoba melihat potensi-potensi apa yang ada disekitar daerah saya, kemudian menganalisa potensi apa yang kurang dan yang perlu dikembangkan didaerah saya. Dari hasil analisa saya itu, ternyata masih banyak potensi yang kurang dan yang perlu dikembangkan khususnya dibidang IT. Dari hasil itu, saya bersama teman seangkatan saya membicarakan, bagaimana kita menciptakan suatu usaha yang membantu masyarakat. Pada waktu itu, usaha yang saya ingin kembangkan yaitu usaha yang bergerak di bidang jasa, seperti jasa pembuatan WEB DESIGN, Media Pembelajaran, CD Interaktif, Company Profile, karena di daerah saya untuk usaha itu masih kurang memadai dan banyak permintaan masyarakat yang belum terpenuhi. 

Dari hasil pengamatan itu, untuk menciptakan suatu usaha, saya masih membutuhkan pengalaman agar usaha yang saya kembangakan itu bisa berjalan sesuai yang diharapkan. Kemudian, untuk mencari pengalaman kerja, saya mencoba melihat peluang usaha yang ada diluar daerah saya, ternyata di perusahaan-perusahaan yang saya lihat, untuk bidang yang saya minati yaitu menjadi Programer, kebanyakan menerima yang lulusan S1. Untuk lulusan D3 sebenarnya bisa diterima, tetapi sudah tentu ada perbedaan gaji yang didapat setiap bulannya, kalau D3 gajinnya berkisar antara Rp 1.000.000,- sampai Rp 1.400.000,- kemudian kalau S1 gajinya sudah mencapai Rp 2.000.000,- ke atas. Dari itu saya berfikir, ternyata di dunia usaha pendidikan itu sangat dihargai. Kemudian, disamping keinginan saya untuk menciptakan suatu usaha, saya juga ingin meningkatkan pendidikan saya. Dari itu saya juga ingin melanjutkan pendidikan saya, tetapi saya masih bingung kemana harus saya melanjutkan? Karena dikampus saya, masih dalam satu fakultas ada jurusan PTI (Pendidikan Teknik Informatika) alih kredit dari D3 ke S1. Kemudian setelah saya cari tahu tentang jurusan itu, ternyata Jurusan PTI itu lebih menekankan ke bidang pendidikan dan untuk itu masih saya pertimbangkan dengan orang tua dan dosen-dosen saya. Kemudian dari hasil pertimbangan dan saran-saran yang saya terima, akhirnya setelah lulus D3 Manajemen Informatika, saya putuskan untuk bekerja dulu mencari pengalaman, meskipun baru lulusan D3. Selama proses mencari pekerjaan ada beberapa pengalaman-pengalaman menarik yang tidak akan pernah terlupakan, pengalaman menarik itu bisa Anda lihat disini. Kemudian, beberapa minggu setelah saya mendapat kerja yang sesuai dengan bidang saya, ada informasi bukaan alih jenjang D3 ke D4 kerma ITB – SEAMOLEC. Informasi itu, saya bicarakan lagi dengan Bapak saya, karena mungkin saat itu Bapak saya lebih mengetahui tentang dunia pendidikan daripada saya, karena pada saat itu Bapak saya bekerja sebagai Kepala UPP (Unit Pelaksana Pendidikan), dan antara D4 dengan S1 saya masih bingung. Dari penjelasan Bapak saya, informasi yang saya dapatkan yaitu sebenarnya gelar antara D4 dan S1 adalah sama-sama sarjana, untuk Sarjana(pendidikan akademik) penggunaan gelar dengan mencantumkan huruf S disertai singkatan nama kelompok bidang ilmu, dan untuk D4 (pendidikan profesionalisme) penggunaan gelar dengan mencantumkan huruf S.ST (Sarjana Sains Terapan). Selain itu, saat ini lulusan D4 yang lebih siap kerja dibanding S1 sudah mulai diperhitungkan oleh dunia industri, dari itu saya optimis berasumsi, tenaga profesional seperti pada level Engineer akan lebih banyak diambil dari lulusan D4, karna memang D4 lah yang disiapkan untuk langsung bekerja dan dibekali ketrampilan yang lebih daripada S1. Kemudian untuk pegawai negri, jenjang D4 sudah disamakan dengan S1 sehingga pertama masuk langsung masuk ke Golongan IIIA sebagaimana lulusan S1 dan lulusan D4 tentu bisa langsung melanjutkan ke jenjang S2 karna setara dengan S1. Selain itu, informasi yang saya dapatkan dari teman ke teman yaitu kalau D4 itu lebih banyak ke praktik dibandingkan dengan S1. Jadi, itu alasan-alasan saya mengambil program D4 ITB yang diselenggarakan oleh SeAMOLEC berdasarkan pertimbangan, saran dan masukan-masukan dari orangtua, dosen maupun teman-teman. Semoga pilihan saya itu, bisa menjadi awal yang baik untuk saya kedepannya dan mencapai cita-cita seperti yang saya harapkan.

Pengalaman Saya Mengikuti Outbond di SEAMOLEC


Setelah perjalanan saya dari Bandung ke Jakarta atau yang belum tahu cerita perjalanan saya dari Bandung ke Jakarta baiknya mampir kesini dulu. Nah, setelah saya sampai di Jakarta dan sudah mendapat tempat tingkal (kost), saya mulai mempersiapkan perlengkapan dan pakaian untuk outbond yang akan dimulai besok pagi jam 6.30 wib.



Tanggal 26 November 2011, sekitar pukul 4 lebih saya sudah bersiap-siap untuk mandi. Berhubung yang tinggal dalam 1 unit itu ada 7 orang, jadi mandinya itu ngantri. Kemudian sekitar pukul 5 saya bersama teman-teman sudah berangkat ke Kampus Universitas Terbuka (UT), karena outbondnya dilaksanakan di kampus UT. Sesampainya di kampus saya bertemu dengan teman-teman lainnya yang berasal dari berbagai daerah. Pada kesempatan itu lah saya gunakan untuk berkenalan dengan teman-teman lainnya.



Instruktur pun datang dan kami mulai berbaris, sebelum acara dimulai kami dibagikan baju seragam dulu untuk digunakan saat outbond. Kemudian kami di bariskan untuk dibentuk kelompok. Pembagian kelompok ini di tentukan oleh intruktur, agar masing-masing kelompok tidak berkumpul dari satu daerah. Setelah dibacakan nama kelompok beserta anggotanya, pada waktu itu saya mendapat kelompok “KERBAU” yang artinya kelompok yang bekerja keras tanpa mengenal lelah (Stanly). Setelah kelompok dibentuk, kemudian pada masing-masing kelompok disuruh menentukan satu orang untuk menjadi ketua kelompok dan pada waktu itu yang menjadi ketua kelompok pada kelompok Kerbau adalan saya sendiri.

Acarapun kemudian dilanjutkan di dalam ruangan dan aacara outbond dibuka langsung oleh Ibu Dewi. Kemudian setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan acara berbagi cerita dan pengalaman dari kakak-kakak yang sudah pernah mengikuti kulian di ITB.

Kemudian acara yang paling berkesan pada waktu itu adalah ketika masing-masing kelompok dibagika 1 box pulpen, yang nantinya disuruh menjual ke orang-orang dengan harga setinggi-tingginya. Tujuan kegiatan itu yaitu bagaimana kita menghilangkan rasa malu dan malas kita. Jadi sebelum keluar menjual pulpen, saya bagi kelompok saya menjadi beberapa kelompok lagi untuk berpencar menjual pulpen dan saya tetapkan satu orang tiap-tiap kelompok untuk menjadi kordinator agar saya mudah menghubunginya.

Penjualan pulpen pun di mulai, saya dan teman-teman mengawalinya dengan mendatangi rumah-rumah yang ada di sekitaran Kampus UT. Setelah 1 jam melakukan penjualan, kemudian kami kembali lagi ke Kampus UT dan melakukan pengecekan hasil penjualan dan penjualan yang kami dapatkan saat itu adalah Rp 280.000,- dan itu merupakan angka yang tidak sedikit untuk menjual beberapa pulpen yang harga awalnya Rp 1.700,-.

Keesokan harinya tepatnya hari minggu, 27 November 2011 merupakan hari kedua acara outbond. Pada hari kedua ini kegiatan-kegiatan yang paling berkesan yaitu yang pertama pada waktu dibariskan oleh intrukturnya, pada waktu itu ada beberapa teman-teman yang datangnya terlambat. Dari empat kelompok yang ada, tiga ketua kelompok lainnya terlambat datang ke kampus dan pada waktu itu juga ketua-ketua kelompok yang terlambat, jabatannya langsung digantikan oleh anggota kelompoknya masing-masing. Bagi saya pengalaman itu sangat bermakna, karena sedikit saja kita terlambat, itu akan bisa berdampak besar, dan  pada waktu itu saya tetap dipercaya sama teman-teman kelompok saya untuk memimpin dari awa sampai akhir.

Permainan-permainan pun kembali dilaksanakan, diawali dengan permainan memasukan kelereng ke pipa yang ukurannya sangat kecil, kemudian kelereng digulirkan di atas rangkaian bambu-bambu yang dipegang aleh anggota-anggota kelompok saya. Setelah itu, permainan selanjutnya adalah jaring laba-laba, jadi anggota-anggota kelompok harus disebrangkan kejaring tersebut tanpa menyentuh jaringnya. Kemudian permainan yang paling berkesan yaitupermainan mengeluarkan bola plastik dengan cara mengisi air pipa yang ada lubang-lubangnya. pada waktu mengisi air pipa, tidak sedikit air yang tumpah dan mebasahi saya dan anggota-anggota kelompok saya, permainan ini kami lakukan dengan waktu yang paling lama. Kelompok-kelompok yang lainpun ikut memberi semangat termasuk juga instruktur kami dan entah dari mana tenaga-tenaga dari kami langsung keluar semua. Setelah beberapa lama, bola pun keluar dari pipa tersebut dan itu menjadi kepuasan kelompok saya, setelah itu kelompok saya dipanggil sama Pak Stanly (instruktur) kemudian saking terkesannya beliau melihat usaha kami mengeluarkan bola plastik itu, Pak Stanly pun memberi uang Rp 50.000,- pada kelompok kami.  Dari kerja keras kelompok saya bisa dijadikan pelajaran juga oleh kelompok berikutnya.

Setelah acara Games, dilanjutkan lagi dengan acara berwirausaha yaitu menjual pulpen lagi dan pada saat itu kelompok saya hasil penjualan kelompok saya pun menurun, pada waktu itu hanya dapat mengumpulkan hasil penjualan sebesar Rp 235.000,-. Sehingga total penjualan kelompok saya yaitu sebesar Rp 515.000,-.
Acara pun kembali dilanjutkan di dalam ruangan, dan diisi dengan nyanyi-nyanyi bersama. Kemudian Pak Stanly pun memberikan apresiasi kepada masing-masing kelompok dan pada waktu itu Pak Stanly menunjuk saya karena Leadership paling antisias menurut beliau dan sebelum acara di tutup oleh Buk Dewi, Pak Stanly pun berpesan kepada Buk Dewi untuk memperhatikan perkembangan 10 orang terbaik, kemudian Pak Stanly pun menunjuj 10 orang tersebut. Tanpa saya sangka, saya termasuk didalamnya juga, kemudian dari itu, saya jadikan sebagai motivasi untuk menjadi yang lebih baik.

Pada tanggal 27 November 2011 acara outbond pun kembali ditutup oleh Ibu Dewi dengan memberikan sepatah duapatah kata untuk motivasi kami, dan dilanjutkan dengan acara bersalam-salaman sebelum pulang. Sepulangnya dari outbond itu, banyak pengalaman-pengalaman yang saya dapatkan, dan semoga dari pengalaman itu, bisa memotivasi saya untuk jadi yang lebih baik dari sebelumnya, untuk meraih harapan dan cita-cita.

Sekian cerita pengalaman saya mengikuti outbond di SEAMOLEC. Kalau ada kritik dan saran jangan sungkan-sungkan untuk meninggalkan komentar di bawah ini.

TERIMA KASIH



Algoritma Menghitung Jumlah Bilangan Genap, Ganjil dan Prima

Judul     :  Algoritma menampilkan jumlah bilangan genap, ganjil dan prima
Spesifikasi : {Menampilkan jumlah bilangan genap, ganjil dan prima dari 1-100  dengan data nawal dan nakhir diinputkan dari keyboard. Menampilkan jumlah bilangan genap, ganjil dan prima ke layar monitor}
Deklarasi:
       i,j : integer
       nawal, nakhir : integer
       jumgenap, jumganjil, jumprima : integer
       prima : boelan
Deskripsi:
       Read(“Masukkan Nilai Awal”, nawal)
       Read(“Masukkan Nilai Akhir”, nakhir)
       jumgenapß0
              For ißnawal to nakhir do
                     If i mod 2 ß 1 then
                           jumgenapßjumgenap+1
                     Endif
              Endfor

              jumprimaß0
              For ißnawal to nakhir do
                     If i mod 2 ß 0 then
jumganjilßjumganjil+1                                   Endif
              Endfor

              For ißnawal to i ß nakhir do
                     primaßfalse
                  if iß2
                     primaßtrue
                  else
                     for jß2 to j<i do
                       if i mod jß0
                          primaßfalse
                          exitfor
                       else
                          primaßtrue
                       endif
                     endfor
                  endif
                if (prima) then
                     jumprimaßjumprima+1
                Endif
              endfor
              Write(“Jumlah Bilangan Genap”, jumgenap)
              Write(“Jumlah Bilangan Ganjil”, jumganjil)
              Write(“Jumlah Bilangan prima”, jumprima)

Algoritma Menampilkan Bilangan Prima

Judul     :  Algoritma menampilkan bilangan prima dari 1-100
Spesifikasi : {Menampilkan bilangan prima dari 1-100  dengan data nawal dan nakhir diinputkan dari keyboard. Menampilkan deret bilangan prima ke layar monitor}
Deklarasi:
       I, j : integer {counter}
nawal, nakhir : integer
prima : bolean
Deskripsi:
Read(“Masukkan Nilai Awal”, nawal)
Read(“Masukkan Nilai Akhir”, nakhir)
for ißnawal to i ß nakhir do
              primaßfalse
              if iß2
                     primaßtrue
              else
                     for jß2 to j<i do
                       if i mod jß0
                          primaßfalse
                          exitfor
                       else
                          primaßtrue
                       endif
                     endfor
                  endif
                if (prima) then
                  Write(“Bilangan Prima”, i){tampilkan bilangan prima ke layar monitor}
                Endif
              endfor

Algoritma Menampilkan Bilangan Genap dan Ganjil

Judul     :  Algoritma menampilkan bilangan genap dan ganjil dari 1-100
Spesifikasi : {Menampilkan bilangan genap dan ganjil dari 1-100  dengan data nawal dan nakhir yang diinputkan dari keyboard. Menampilkan deret bilangan genap dan ganjil ke layar monitor}
Deklarasi:
       i : integer {counter / pencacah / penyimpan bilangan}
nawal : integer {nilai awal/batas awal}
nakhir : integer {nilai akhir/batas akhir}
Deskripsi:
       Read(“Masukkan Nilai Awal”, nawal)
       Read(“Masukkan Nilai Akhir”, nakhir)
       for ißnawal to nakhir do
    if i mod 2 ß 1 then
Write(“Bilangan Ganjil”, i)  {tampilkan deret bilangan ganjil ke layar monitor}
           endif
       endfor
       for ißnawal to nakhir do
           if i mod 2 ß 0 then
Write(“Bilangan Genap”, i)  { tampilkan deret bilangan genap ke layar monitor }
           endif
       endfor